MASUKKAN KATA KUNCI

Sunday, November 20, 2016

FILSAFAT PENGETAHUAN


FILSAFAT PENGETAHUAN - Kita telah sering mendengar kata-kata pengetahuan, tetapi apakah
kita tahu sebenarnya seperti apakah pengetahuan itu? Oleh karena itu, pada postingan kali ini kami membahas tentang pengetahuan.

Pengetahuan adalah semua yang diketahui. Dilihat dari segi motif, pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara :
  1. Pengetahuan yang diperoleh begitu saja tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan, dan tanpa usaha.
  2. Pengetahuan yang didasari motif ingin tahu, pengetahuan yang diperoleh dengan usaha biasanya belajar.
Tujuan Filsafat Pengetahuan adalah kita memahami kapling pengetahuan. Hal ini penting karena mengetahui kapling pengetahuan kita dapat  memperlakukan masing-masing pengetahuan sesuai dengan kaplingnya.
Selanjutnya, Pengetahuan yang dibahas adalah pengetahuan yang diusahakan. Misalkan ada sebuah kasus sebagai berikut :
    
     Seorang ingin mengetahui, jika jeruk ditanam, buahnya apa?
  
          Ia menanam bibit jeruk, ia tunggu beberapa tahun,
          ternyata buahnya jeruk, dan ia tahu bahwa jeruk berbuah jeruk.


Dari kasus di atas, Pengetahuan yang diperoleh orang tersebut dengan didasari motif merupakan pengetahuan sains  (scientific knowledge).
Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris 

Pengetahuan sains mempunyai paradigma dan metode tertentu yaitu paradigma sains dan metodenya disebut metode ilmiah.
Formula utama dalam pengetahuan sains adalah Buktikan bahwa itu rasional dan tunjukkan bukti empirisnya.
Formula pengetahuan sains di atas, perlu diperhatikan karena adakalanya kita menyaksikan bukti empirisnya ada, tetapi tidak rasional. Misalkan kaitan gerhana bulan dengan pukul kentongan.
           JIKA ADA PERTANYAAN " MENGAPA JERUK SELALU BERBUAH JERUK?"
Jawaban pertanyaan ini tidak dari hasil penelitian empiris karena jawabannya tidak terletak pada bibit, batang atau daun jeruk. Sehingga untuk menjawab pertanyaan ini kita harus berpikir. Bila kita berpikir secara serius, maka akan muncul jawaban, yaitu :
  1. Jeruk berbuah jeruk karena kebetulan (teori kebetulan).
  2. Jeruk berbuah jeruk karena ada aturan atau hukum yang mengatur agar jeruk selalu berbuah jeruk.
Hukum itu tidak kelihatan (tidak empiris) tapi akal kita mengatakan hukum itu ada dan bekerja. Jeruk berbuah jeruk karena ada hukum yang mengaturnya, inilah yang disebut dengan Pengetahuan Filsafat.
Kebenaran pengetahuan filsafat hanya dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan kebenaran tidak pernah dibuktikan.
Kebenaran pengetahuan sains jika dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan empiris.
Sampai disini kita sudah kenal dua pengetahuan yaitu Pengetahuan sains dan Pengetahuan Filsafat.
 Ada tiga macam pengetahuan manusia seperti pada tabel berikut.
PENGETAHUAN
OBJEK
PARADIGMA
METODE
KRITERIA
Sains
Empiris
Sains
Metode Ilmiah
Rasional-Empiris
Filsafat
Abstrak-rasional
Rasional
Metode Rasional
Rasional
Mistik
Abstrak-suprarasional
Mistik
Latihan, Percaya
Rasa, Iman, Logis, Kadang empiris
 

LOGIS DAN RASIONAL

Istilah logis dan rasional populer digunakan di masyarakat. Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu adalah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan ukuran hukum alam.
Peristiwa Nabi Ibrahim dibakar tidak hangus, tongkat Nabi Musa dilemparkan bisa jadi ular, hal ini merupakan tidak rasional dalam pemikiran manusia karena tidak sesuai dengan hukum alam.
PESAWAT TERBANG  yang beratnya ratusan ton bisa terbang, kenapa bisa? Jawabannya adalah karena pesawat itu telah dirancang sesuai dengan hukum alam. Jadi suatu yang rasional adalah sesuatu yang mengikuti  atau sesuai dgn hukum alam, sedangkan yang tidak rasional adalah tidak sesuai dengan hukum alam, dan kebenaran akal diukur dengan hukum alam.

 BAGAIMANA TENTANG LOGIS?

 Kebenaran logis terbagi atas dua, yaitu :
  1. Logis-rasional
  2. Logis-suprarasional, yaitu pemikiran akal yang kebenarannya hanya mengandalkan argumen dan tidak diukur dengan hukum alam. Contohnya Nabi Ibrahim dibakar tidak hangus, tongkat Nabi Musa dilempar menjadi ular.
Kasus Nabi Musa a.s dan Nabi Ibrahim a.s adalah kasus tidak rasional tetapi logis dalam arti logis-suprarasional. Jadi logis adalah yang masuk akal, yaitu logis-rasional dan logis-suprarasional.
Jadi kita dapat membuat ungkapan sebagai berikut :
  1. Logis adalah yang masuk akal.
  2. Logis itu mencakup yang rasional dan yang supra-rasional.
  3. Rasional adalah yang masuk akal dan sesuai dengan hukum alam.
  4. Supra-rasional adalah yang masuk akal sekalipun tidak sesuai dengan hukum alam.
  5. Istilah logis boleh digunakan dalam pengertian rasional atau dalam supra-rasional

PENGETAHUAN FILSAFAT

Filsafat terdiri atas tiga cabang besar yaitu :
  1. Ontologi yaitu membicarakan hakikat segala sesuatu.
  2. Epistemologi yaitu cara memperoleh pengetahuan itu.
  3. Aksiologi yaitu membicarakan kegunaan pengetahuan itu. 
ONTOLOGI FILSAFAT
Hakekat pengetahuan filsafat menurut beberapa ahli, sebagai berikut :
  1. Poedjawijatna, berpendapat bahwa filsafat sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka.
  2. Hasbullah Bakri berpendapat bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam ketuhanan, alam semesta, dan manusia.
 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa filsafat itu pengetahuan yang diperoleh dari berpikir.
 
Struktur Filsafat
Ontologi mencakup banyak filsafat, seperti logika, metafisika, filsafat pendidikan, Etika, dsb.
Epistemologi yang membicarakan cara memperoleh pengetahuan filsafat.
Aksiologi yang membicarakan kegunaan pengetahuan filsafat.
Hal ini berlaku untuk semua filsafat, karena inilah yang merupakan kerangka struktur filsafat.
    
Semoga postingan kali ini dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat sekalian---------Filsafat Pengetahuan

 

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik pembahasan