Tahukah Sahabat-Sahabat Pejuang Matematika, Bagaimana Asal Mula Ilmu Matematika???
ASAL MULA MATEMATIKA - Matematika
merupakan sebuah cabang ilmu yang mutlak digunakan oleh seluruh manusia yang
terlahir di dunia ini. Suka atau tidak suka pasti setiap manusia menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-harinya. Misalkan hal yang paling kecil
adalah sistem jual beli yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Oleh karena
itu, matematika merupakan sebuah mata pelajaran maupun mata kuliah yang
dipelajari dari jenjang apapun baik itu SD, SMP, SMA bahkan perkuliahan. Namun
kenyataannya, kebanyakan dari siswa maupun mahasiswa menghindari pelajaran
matematika, mereka tidak senang dengan pelajaran tersebut bahkan mereka
menganggap bahwa pelajaran yang paling sulit adalah MATEMATIKA. Apakah sahabat-sahabat sekalian mengetahui bagaimana
asal mula adanya Ilmu Matematika??? Dalam postingan berikut ini akan dibagikan
bagaimana asal-mula ilmu matematika….

Sebelum
zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh
tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa
tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322
(matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika
Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa
(matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang
umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan
matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan
geometri.
Sumbangan
matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan
penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan
pokok bahasan matematika. Kata “matematika” itu sendiri diturunkan dari
kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti “mata pelajaran”. Matematika Cina membuat sumbangan dini,
termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan
operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada
milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat
melalui matematika Islam. Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan
dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini.
Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa. Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa. Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
MATEMATIKA PRASEJARAH
Asalmula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan
bangun. Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan bahwa konsep
ini tidak berlaku unik bagi manusia. Konsep ini mungkin juga menjadi bagian
sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan berkembang tahap
demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa bahasa zaman kini mengawetkan
perbedaan antara “satu”, “dua”, dan “banyak”, tetapi bilangan yang lebih dari
dua tidaklah demikian. Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah
tulang Lebombo, ditemukan di pegunungan Lebombo di Swaziland dan mungkin
berasal dari tahun 35000 SM. Tulang ini berisi 29 torehan yang berbeda
yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon. Terdapat bukti bahwa
kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haidmereka; 28 sampai 30
goresan pada tulang atau batu, diikuti dengan tanda yang berbeda. Juga
artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan
berumur 20.000 tahun, menunjukkan upaya dini untuk menghitung waktu.
Tulang
Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo), berisi
sederetan tanda lidi yang digoreskan di tiga lajur memanjang pada tulang itu.
Tafsiran umum adalah bahwa tulang Ishango menunjukkan peragaan terkuno yang
sudah diketahui tentang barisan bilangan prima atau kalender lunar enam
bulan. Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis
menampilkan rancangan-rancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit
di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan
geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan
mereka.

MESOPOTAMIA
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (sekarang iraq) sejak permulaan Sumeria hingga peradaban helenistik. Dinamai "Matematika Babilonia" karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani. Kemudian dibawah kekhalifahan Islam, Mesopotamia terkhusus Baghdad sekali lagi menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam. Bertentangan dengan langkanya sumber pada Matematika Mesir, Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Ditulis di dalam tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah dan dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa diantaranya adalah karya rumahan.
Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini.
Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini.
MESIR
Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah
Lembaran Rhind (kadang-kadang disebut juga “Lembaran Ahmes” berdasarkan
penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM tetapi mungkin lembaran
itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan Tengah yaitu dari
tahun 2000-1800 SM. Lembaran itu adalah manual instruksi bagi pelajar
aritmetika dan geometri. Selain memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara
perkalian, perbagian, dan pengerjaan pecahan, lembaran itu juga menjadi bukti
bagi pengetahuan matematika lainnya, termasuk bilangan komposit dan prima;
rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman sederhana Saringan
Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6). Lembaran itu juga
berisi cara menyelesaikan persamaan linear orde satu juga barisan aritmetika dangeometri.Juga tiga
unsur geometri yang tertulis di dalam lembaran Rhind menyiratkan bahasan paling
sederhana mengenai geometri analitik: (1) pertama, cara memperoleh
hampiran yang akurat kurang dari satu
persen; (2) kedua, upaya kuno penguadratan lingkaran; dan (3) ketiga,
penggunaan terdini kotangen.
Terima kasih telah berkunjung di blog kami, semoga apa yang kami posting tentang Asal-Mula Matematika dapat bermanfaat bagi kita semua 😊😊
Terima kasih telah berkunjung di blog kami, semoga apa yang kami posting tentang Asal-Mula Matematika dapat bermanfaat bagi kita semua 😊😊
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik pembahasan