MASUKKAN KATA KUNCI

Sunday, December 11, 2016

Teori Bilangan Materi Rumus Bilangan Prima

RUMUS BILANGAN PRIMA

Ensiklopedia Matematika - Sahabat-sahabat sekalian, pada postingan kali ini kami akan membahas mengenai rumus bilangan prima, teorema bilangan prima, faktorisasi tunggal serta fungsi tau dan sigma. Silahkan di simak pembahasannya dibawah ini :


Prinsip dasar bilangan prima merujuk pada suatu definisi, yaitu suatu bilangan bulat positif yang hanya memiliki dua faktor. Melalui definisi yang istimewa ini maka penemuan – penemuan baru bilangan prima masih memungkinkan hingga dekade ini, terlebih lagi dengan ditemukannya program-program komputer untuk menemukan bilangan prima yang baru. selain itu, melalui keistimewaan bilangan prima tersebut, memungkinkan penggunaannya untuk suatu sistem keamanan yang canggih. Namun dibalik keistimewaannya, masih banyak orang yang belum mengetahui sejarah bilangan prima. Melalui studi literature penulis menyajikan tentang sejarah dan penemuan bilangan prima, yang mudah-mudahan dapat mendorong cakrawala perkembangan bilangan prima dan matematika pada umumnya.

Bilangan prima merupakan bilangan yang  memiliki kekhususan dan peran penting yang tidak dimiliki bilangan lain. Selain itu  berbagai kontraversi mengenai rumus dan banyaknya bilangan prima juga belum dapat dijelaskan secara tuntas. Bilangan prima merupakan bilangan yang sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu sejalan dengan itu banyak para matematikawan yang telah membuat rumusan untuk menentukan bilangan prima. Berikut adalah beberapa rumusan tentang bilangan prima:
1.     Semua bilangan prima yang lebih besar dari dua jelas merupakan bilangan gasal(ganjil), sehingga orang percaya bahwa untuk suatu bilangan prima p,  juga merupakan bilangan prima. Hal ini sejalan dengan pendapat persamaan yang diungkapkan oleh Marsenne, yakni rumus:   Tetapi rumus ini tidak terbukti karena ditemukan = 23 x 89 bukan merupakan bilangan prima.
2.     Metode Saringan Eratosthenes adalah cara paling sedehana untuk mencari bilangan prima. Saringan ini ditemukan oleh Eratosthenes, seorang ilmuwan Yunani kuno. Cara ini merupakan cara paling sederhana dan paling cepat untuk menemukan bilangan prima, sebelum saringan Atkin ditemukan pada tahun 2004.
Cara mencari bilangan prima dengan saringan eratosthenes adalah
·         Urutkan angka 1 sampai n. Disini n=100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
·         Coret angka 1
·         Lingkari angka 2 dan coret kelipatannya
·         Lingkari angka 3 dan coret kelipatannya
·         Lingkari angka 5 dan coret kelipatannya
·         Lingkari angka 7 dan coret kelipatannya
Dari langkah diatas akan didapatkan sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Jadi bilangan prima dari 1 sampai 100 adalah: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, dan 97.
3.     F(n) = . Rumus ini hanya berlaku untuk n=1 sampai dengan n=40. Untuk n =41 diperoleh f(41)= 1681 bukan merupakan bilangan prima karena 1681 dapat dibagi 1,41,dan 1681. Sehingga rumusa ini gagal menjadi rumus bilangan prima.
Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan di download filenya di bawah ini :

Download This File
Terima kasih atas kunjungannya di blog kami, semoga artikel rumus bilangan prima ini memberikan kita manfaat dan pengetahuan kita terhadap matematika dalam Ensiklopedia Matematika meningkat. Dan sampai ketemu dilain waktu.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik pembahasan